“Hari-hari dilalui dengan rutinitas ibadah. Hanya sebatas rutin. Malah semakin hari semakin hambar. Kehangatannya mulai mendingin. Biarpun mata-mata manusia memandangnya kagum, mantap, alim.. tapi hakikat di dalamnya? Kosong, tak bermakna. Topeng ritual semata, sedang jiwa kehambaan & perbaikan ketaqwaan tidak juga kunjung tiba. Aku buntu.. di mana silapnya??”
HATI tempat jatuhnya pandangan Allah,
Jasad zahir tumpuan manusia,
Utamakanlah pandangan Allah,
Daripada pandangan manusia...!
Dan tiba-tiba rasa nak kongsi lirik nasyid ni, menggambarkan kegusaran yang bertumpuk di hati. Lagu lama, sejak zaman sekolah rendah lagi. Mengemis Kasih, The Zikr~
Tuhan, dulu pernah aku menagih simpati
Kepada manusia yang alpa jua buta
Lalu terheretlah aku di lorong gelisah
Luka hati yang berdarah kini jadi kian parah
Semalam sudah sampai ke penghujungnya
Kisah seribu duka ku harap sudah berlalu
Tak ingin lagi ku ulangi kembali
Gerak dosa yang menghiris hati..
Tuhan, dosaku menggunung tinggi
Tapi rahmatMu melangit luas
Harga selautan syukurku
Hanyalah setitis nikmatMu di bumi..
Tuhan, walau taubat sering ku mungkir
Namun pengampunanMu tak pernah bertepi
Bila selangkah ku rapat padaMu
Seribu langkah Kau rapat padaku....
Allah, Ya Allah....Ya Allah....!
teringat mase dulu nasyid lagu ni same2..alangkah indahnya saat itu
ReplyDelete=)
whee~ :D
ReplyDelete