May 27, 2009

maafkan aku, teman

Artikel ini di tulis tanpa niat untuk membuka aib sesiapa. Sekadar perkongsian pengalaman yang boleh diambil pengajaran darinya, dan sebagai tazkirah/peringatan buat sahabat-sahabat termasuk diri yang kerdil lagi hina ini. Semoga Allah memberkati.



Jangan buat begitu padaku. Jangan pandang begitu. Jangan bicara begitu.
Aku tahu kau tidak suka, dan kau harus tau aku juga tidak suka.
Namun aku tidak punya kudrat dan upaya untuk menahannya.
Aku kuat, tapi aku lemah. Aku tahu, tapi aku bingung.
Aku bebas, tapi aku terkurung....
Bawa aku keluar dari kegelapan ini..!!

Aku melangkah cepat. Ingin cepat sampai. Dari bangunan *Rektorat ke Gerbang Fakultas Kedokteran. Masih banyak urusan yang harus aku selesaikan hari ini. Namun dalam singkatnya perjalanan tadi, masih terngiang kata-kata ibu 'H' di Rektorat..


"Masih berbekas di hati, dik. Kasar sekali kata-katanya.. Sudah saya jelaskan begini..begini.. tapi dia bertanya terus. Sempat saya *curhat sama ibu di dalam.."

Ku lihat matanya agak merah.

"Kapan bu dia datang?" Aku bertanya untuk kepastian.

"Baru-baru ini.. Itupun sudah lama dia tidak ke sini. Mau urus *SKLDnya.."


Tak sangka. Tujuan asalku bertanyakan tentang *Izin Belajar, sudahnya mengheret aku kepada permasalahan temanku yang seorang itu. Aku tak mau berbicara panjang dengan ibu 'H'. Tidak mau mengguris lagi hati wanitanya, dan dalam masa yang sama tidak mau memperburukkan sahabatku. Aku segera meminta diri.

Rasa serba salah menyelinap masuk ke benakku. Baru 3-4 hari yang lalu aku bertikam lidah dengannya. Bukan seperti biasa, malah kerana terlalu marah dia sempat menolak aku beberapa kali sehingga aku terundur ke belakang. Mujur ada sedikit ilmu mempertahankan diri yang tersisa di ingatan. Refleks tanganku menepis tangannya. Tangisannya pecah. Teriakannya megeras. Sekeras hatinya. Aku tahu dia marah, dan pada ketika itu entah ego apa yang kejap merangkul emosiku.

"Manah..cakap 'tau' 6 kali..!" Ini bukan kali pertama. Dan aku bukan orang pertama.

"Tak nak. Buat ape?! Tak de manfaatnya.. Please, rasionalize your mind.."

"Cakap la 'tau' 6 kali..!!!" Semakin tinggi suaranya. Sempat berderau darahku.

Kekerasan aku siang itulah akhirnya mengundang kepada ketegangan ini. Aku tahu kalau aku menurut kehendaknya, dia tidak akan semarah ini.

Maafkan aku, teman. Aku tahu kau tertekan. Aku tahu kau sedang berperang hebat dengan dirimu. Dan aku berkali-kali sudah cuba membantumu.

Satu ketika dulu kau pernah anggap aku seperti ibumu. Yang mengambil tahu segala perihalmu dan mengambil berat tentangmu.
Satu ketika dulu kau pernah anggap aku kawan. Yang menjadi tempat engkau curahkan segala kesesakan dan kepayahan yang kau alami.
Satu ketika dulu aku pernah menjadi orang yang paling tahu tentangmu, orang yang paling mengerti tentangmu. Orang yang paling engkau percaya untuk ceritakan segala-galanya...

Tapi kini aku bagaikan tidak lagi mengenalimu. Dan kau seakan-akan tidak pernah menyayangiku.

Aku susah hati denganmu. Aku ingin sekali menjagamu. Aku ingin sekali membantumu.
Tapi maafkan aku teman, aku punya batas kesabaran dan kesabaran aku tidaklah sebesar mana untuk kau tetap berpaut padaku.

Ya Allah,
Hanya padaMu tempat aku berharap.
Segala kesakitan, kesusahan dan penderitaan datangnya dariMu.
Dan padaMu jualah segala kesembuhan, kesenangan dan penyelesaian.
Aku tahu ini merupakan ujianMu buat dia dan juga buat kami.
Tabahkanlah hatinya menempuh kehidupannya yang entah aku pun tidak terbayangkan.
Kuatkanlah dia, peganglah hatinya, dan berikanlah kesembuhan kepadanya.
Percikkanlah sekelumit kesabaran, ketabahan dan keikhlasan di hati-hati kami.
Didiklah hati kami dengan secebis pengorbanan, pengertian dan empati.
Semoga ujianMu ini lebih mendekatkan kami kepadaMu Sang Pencipta Agung!

Wallahu'alam
* Rektorat = Bangunan Administrasi
* Curhat = mencurah perasaan
*SKLD = Surat Keterangan Lapor Diri ~salah satu dokumen imigrasi yang kitorang perlu ada sebagai warga asing kat sini
* Izin Belajar = surat pengesahan dari Universiti bahawa kami adalah pelajar UNHAS. Perlu ada jugak untuk dapatkan dokumen-dokumen terkait keimigrasian.

2 comments:

  1. Manah....
    Tu la kau tak jage anak kau baik-baik... kesimpulan: Hidup penuh perjuangan lagi2 di perantaun ni...;( Aku rindu mak aku.... nak balikkkkkkKKkkkk... Ticket mahal... Next week masuk cardio.. Mamammmmaaaa..

    ReplyDelete
  2. semoga semua ini mengajar erti ketabahan...
    walaupun aku tak mengalami apa yg kau alami, tp aku faham...
    sama2 lah kita berdoa dari hati yang terdalam untuk sahabat kita itu...
    Aminnn

    ReplyDelete